MENUJU KE KAMPUS IMPIAN



















menuju ke kampus impian

            Ini ceritaku, cerita yang mungkin tidak sama dengan ank-anak berekonomi tingkat menengah. Namun, di balik cerita inilah aku mempunyai ladang kebahagian. Ketika usai Ujian Nasional (UN) telah selesai Siswa-siswi MA Futuhiyyah 2 Mranggen Demak terbayang-bayang setelah lulus nanti mau melanjutkan jenjang perguruan tinggi, kerja ataupun menikah. ini secuil ceritaku ketika keinginanku mau kuliah di Universitas impian, sebut saja Universitas Diponegoro (UNDIP) jurusan Sastra Indonesia, namun impian tersebut tidak direstui bapak-ibu, Ya, terpaksa harus berfikir panjang lagi untuk memikirkannya, setelah memilih mendaftarkan diri di Universitas Negeri Islam UIN Walisongo Semarang, aku berfikir ini mungkin jalan yang di ridhoi bapak-ibu, dua hari aku di Semarang mengikuti Ujian Mandiri di kmpus UIN aku berfikir, ini menjadi daya tarik ku karena aku ingin mempertajam skill beresenian ku di Universitas ini, selain kuliah kesenian harus di asah supaya otak ini menimbulkan sebuah karya monumental harapan yang masi merangsangku berhari-hari sebelu lulus ujian sekolah. Setelah pengumuman tiba seharian penuh aku tidak tidur aku berfikir, berdoa  semoga lolos, Ternyata aku tidak lulus, dalam diri tersa perih tubuh sunyi semangat hilang dan kusiasti apa salahku Tuhan? Merenung sembari berdzikir dan di hibur keluarga dirumah.

Adzan dhuhur berkumandang lirih, dalam telinga aku bergegas ambil air wudhu untuk persiapan solat, setelah sholat aku berdiam diri dalam mushola. lalu aku kembali menuju kerumah aku pegang Hp ternyata suadara dari semarang menelfonku, terus kubalas melalui sms
'' Ada apa ya mas?”. Seorang teman luulusan sarjana sastra.
Lalu aku di beri kabar gembira "Rief kamu mau nggak kuliah di Universitas Semarang (USM) tidak? aku masih plin-plan Ah, bukannya di situ mahal ya mas? mas Haikal sapaan hangatku kembali memberi semngat ku,''nanti sistemnya kamu ikut Bidik Misi aja ya, dijamin kamu nggak ngeluarin uang sepeserpun"?singkatnya memastikan. lalu aku kembali merenung panjang antara senang dan kegelisahan serupa cobaan yang indah yang diberikan Allah kepadaku, aku kembali menjawab telfon itu" ya mas, nanti tak diskusikan dulu sama orang tua''  ohya, nanti berkabar lagi ya? siap mas! terimakasih atas infonya. Balasku dengan senang hati.
Sebelum dapat kabar dari suadaraku Semarang aku berfikir apakah aku masuk di Unissula Semarang. Ya, namun disisi lain keberkahan itu datang dengan sendirinya, tanpa ku siasati.
perbincangan cukup lama akhirnya aku gagalkan karena aku berfikir nanti aku tinggal dimana, karena memang tujuan awalku kuliah sembari tinggal di masjid (marbot). Hari berjalan dan perbincanganku dengan orangtuaku dan akhirnya kami sekeluarga memutuskan untuk kuliah di USM .Siang dipucuk kenangan yang panas kuispkan segala fikiran untuk ke Semarang mendaftar  kuliah. setelah sampai di kampus aku dipertemukan adiknya mas Haikal yaitu mas Izzi lalu aku di antarkan di ruang Information Center  (IC).  lalu aku mengikuti Test aku berfikir semoga aku lolos dan harus lolos, karena memang dalam diriku sudah tertanam sifat percaya, bahwa Allah akan menolong hambanya yang lagi kesusahan. Akhirnya, aku diterima dengan tulisan di kertas print out di ruang Information Center (IC) bertuliskan, “Selamat! Anda diterima di Universitas Semarag (USM) aku tersenyum hangat, segala puji bagi Allah telah memberikan nikmat yang ebih dalam setiap prosesku, Alhamdulillah.  Aku mengambil Prodi S1 Ilmu Komunikasi keinginanku menjadi Penyiar, Jurnalis, Public Relation, entah kedepan menjadi apa itu tak menjadi soal, yang terpenting menikmati proses dulu.

Berfikir lebih dan berdoa giat menjadi penghargaan yang tinggi, sekarang aku tinggal di Masjid Baitur Rasyid USM, sembari kuliah aku berproses di dunia sastra khususnya puisi dan ketika selama SMA sudah punya buku antologi puisi meskipun bersama, ada kurang lebih berbagai macam judul kisaran 8 lebih buku puisi itu yang memuat karya puisiku. Alih-alih aku juga mengirim puisi di koran, Alhamdulillah puisiku sudah tersiar di Media Indonesia Jakarta,Radar Mojokerto, Bali Post, Tribun Bali, Radar Banyuwangi, Harian Rakyat Sumbar, Nusantaranews.co, Litera.co.id, Simalaba.com, Warta Kampus USM. Pengalaman juara lomva cipta puisi ketika di pesantren juara 2 dalam acara Pospeda ke lima yang di ikuti duapuluh lebih pesantren. Selanjutnya lomba penulisan puisi yang di adakan Stepa Pustaka Alhamdulillah juara 3 dari 700 kepenulisan se Indonesia, bersyukur. Atas rasa pencapaian ini, tak membuatku menjadi patah arang untuk menyelami ilmu. Berkarya. adalah modal utama untuk menggenapi Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu kedepan bisa memberikan kontribusi bagi Akademik bangsa dan negara. Meskipun dalam hal ini aku memang bukanlah orang yang tergolong kalangan ekonomi keatas, namun aku punya seribu kepercayaan diri yang mahal harganya—melalui Bidik Misi Universitas Semarang (USM) akan kuraih prestasi, hasil tidak akan menghianati usaha sekecilpun itu, karena Allah lah yang memberi jalan dan keberkahan hidup kita dalam belajar dan mengasah keintelektualan degan terstruktur, pada titik-titik inilah, mari tumbuh dan bahu membahu menciptakan peradaban yang gempita, melalui Beasiswa Bidik Misi ini, tunjukkan pada dunia bahwa kita adalah potret generasi emas Indonesia.
Dalam waktu dekat nanti, aku akan menerbitkan sebuah buku kumpulan puisi, dengan tujuan untuk keluarga bidik misi dan mahasiswa USM, agar minat baca menulis bisamengguggah dan memotivasi. Menerbitkan sebuah karya dengan bangga adalah keniscayaan yang sempurna. Dan di akhir cerita ini dan kita akan di wisuda. Entah itu cumlaude atau tidak,  tetap Percaya dan jangan takut tidak dapat bekerja. Jika proses yang di ciptakan maksimal, maka hasil yang akan kau raih lebih maksimal dan membanggakan. Jangan lupa berdoa, banggakan orang tua bangsa dan peradaban dunia. Salam Bidik Misi Salam Prestasi! USM JAYA!



Biodata Penulis :

Muhamad Arifin, Lahir di Grobogan, 21 April 1998. Anak pasangan Suwoto dan Ibu Masni Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Semarang (USM)

Komentar

Postingan Populer