SULAMAN RINDU UNTUK, NA (PUISI)

SULAMAN RINDU UNTUK, NA
;musim ke 2
Mungkin pernah kau pikir aku tidur daru remang yang mengikis tabir dari rinai hujan semalam
Na, masih sulit kah aku untuk duduk mengaduk kopi sehangat ini
Dengan sudut peluh menyiksa luapan keadaan terbaring mengendus anyir jaman
Na,
Mari berlayar ke bahtera sekalipun dengan ikhlas senyum dari bibir manismu.
Jika tawaranmu semanis madu
Merobek jemari yang kaku
Aku mungkin bambu yang tehimpit masa untuk menanak kesaksian
Na, jangan lah bermuka fatal dalam pijar
Sesekali usia telah melukis memberi lembaran baru katamu;
"tengoklah pundak kecilku membahu bersandar di atas gardu dan pagi sawahku adalah hiburanku"
Na,
Sempatkan aku sekali saja datang kerumahmu membawa setangkai Mawar kan kujadikan romantika perhiasaan
Meski di luar ada tabir dan gelak membanting langkah yang layak.
Na, biar kuhadir menyulam kehidupan meski terbata dan di tunda Batu yang berakar di jalan.
Na, aku berlari menyimpan setumpuk rembulan namun entah
Akan ku singgahkan kapan keteduh istana megahmu.
[Kamarpecah, 30 Juni 2016, Muhammad Arifin]

Komentar

Postingan Populer