Puisi

MEMBURAM MENIKAM
Semakin memburam jendela kini
Pintu yang melekat di dobrak rayap beringas
Nada yang menikam dari ujung sabana
Menyihir
Menjatuhkan malapetaka
Kulihat betapa sibuknya
Menoreh kelam
Tiada sadar membaca keadaan yang semestinya
Kini berfikir jernih
di kepung tembikar api
Sudah itu
Bagaimana ujung waktu nanti?
Mranggen, 06 April 2016

Komentar

Postingan Populer