Puisi
MALAM BERKERINGAT
Berjalan di fajar penuh warna tak sedap ocehan menyengat malam yang menangis kau paparkan di tepian jalan hijau-hijau warna rizkimu, sembari mengusap deras keringat lepas, tak pernah kau robohkan sekecil rizkimu meski di pandang sebatas ragu berjalan memijak tanpa resah , seperti kobaran api engkau sulut dan tak pernah engkau padamkan.
Berjalan di fajar penuh warna tak sedap ocehan menyengat malam yang menangis kau paparkan di tepian jalan hijau-hijau warna rizkimu, sembari mengusap deras keringat lepas, tak pernah kau robohkan sekecil rizkimu meski di pandang sebatas ragu berjalan memijak tanpa resah , seperti kobaran api engkau sulut dan tak pernah engkau padamkan.
Komentar
Posting Komentar