KUTULIS LAGI RINDU INI
KUTULIS LAGI RINDU INI
aku berbicara dengan matamu ketika pagi bertelur embun mengaliri keresahan waktu.
dan ketika kopi itu menyentuh otak kiriku. aku telah bertanya dalam doa "akankah suguhan rindu itu menjadi sebuah perabaan cinta?
yang kulalui dan kuimpikan
meniduri malam dan nama sucimu bersandar di tembok langit
orang-orang sekitar membunuh sadis.
namun aku telah bercerita sebuah sudut kotamu yang elok dan manis
menjadi ingatan dan sejarah yang terkubur beranda puisiku.
jika kau tau percakapan rindu ini.
O, asmara dan doa cinta!
Komentar
Posting Komentar