MAJNUN DAN SEPASANG LUKA (PUISI)

MAJNUN DAN SEPASANG LUKA
:darametropolitan
Sementara waktu menempuh jarak
Sekian belenggu mencekik bahkan;
Luka ampas kopi berkelana di sunyinya gerimis kota
Mimisan hidung redup terlantar
Bahkan jika dua rindu tak bermekaran kala si bagaskara menyulut teriknya
Sapa menunduk di pelataran yang gersang
Sesekali usia asmara di tinggal mekar mawar yang sulit merekah
Mungkin katamu;
Selalu kau usapkan pada layar maya
Yang menyihir angin kelam.
[Purwodadi, 05 Juli 2016, Muhammad Arifin]

Komentar

Postingan Populer